-
Item
: unit/unit data. Contoh : nama orang, tanggal, alamat
Dalam database dan file, item
tampil dalam bentuk kolom (field) contoh: kolom : no.urut, nama orang, alamat
-
Catatan/record
: kumpulan jenis data atas nama orang/badan yang secara fisik berbentuk
lembaran, contoh : Kartu Rencana Studi, KHS, Kuitansi.
Pada database dan file,
catatan tampil dalam bentuk satu baris data yang ditandai dengan no. urut
(baris) yang sering disebut sebagai no. catatan
-
File
: kumpulan catatan untuk memudahkan mencari satatan, file sering disusun dengan
2 cara yaitu secara alfabetis dan numerik. Contoh : file pinjaman, file
deposito, file tabungan
-
Database
: kumpulan semua data yang disimpan dalam satu file/beberapa file. Dengan kata
lin databse adalah daftar yang terdiri dari beberapa kolom yang masing-masing
kolom berisikan satu jenis (item) data. Contoh jadwal mata kuliah, berisikan
kolom-kolom no.urut, kode MK, jari, jam, no.ruang, nama dosen.
Penyusunan database digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah penyusunan data yaitu :
-
Redudansi
dan inkonsistensi data
Redudansi : duplikasi
penyimpanan data yang sama dalam satu organisasi. Misal : alamat dan nomor telp
kita tercatat pada file deposito, file rekening koran, file nasabah.
Penyimpanan di beberapa tempat untuk data yang sama ini disebut redudansi.
Penyimpanan data yang sama
berulang-ulang di beberapa tempat dapat mengakibatkan juga inkonsistensi.
Contoh : bila seorang nasabah pindah alamat maka ketiga file tersebut harus
diubah/diupdate. Bila salah satu saja dari file yang mengandung data tersebut
terlewat diupdate maka terjadilah inkonsistensi tadi.
-
Kesulitan
dalam pengaksesan data
Pada suatu saat dibutuhkan
untuk mencetak data nasabah yang berada di kode pos 40132, sedangkan kita belum
menggunakan program untuk mencari data nasabah tersebut. Untuk menyelesaikan
hal itu maka harus digunakan DBMS yang mampu mengambil data secara langsung
dengan bahasa yang familiar dan mudah digunakan. Contoh : dalam DBMS yang
terdiri dari beberapa file, user tidak mengetahui di file mana kode pos
tersebut tersimpan, maka bila organisasi tersebut sudah menerapkan DBMS, maka
DBMS itu akan mencari di file mana kode pos tersebut untuk standarisasi.
-
Isolasi
data untuk standarisasi
Jika data tersebar dalam
beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama, maka ini menyulitkan dalam
mengambil data. Maka haruslah data dalam satu database dibuat satu format
sehingga mudah dibuat program aplikasinya. Contoh : untuk field NIM : dalam 1
file, field NIM jenis datanya text, size 3, dalam file 2, field NIM jenis datanya text, number size 8 . bila
tidak menggunakan DBMS maka user akan kesulitan untuk mencari data NIM 005,
karena ada 2 file dengan nam afield yang sama tapi formatnya berbeda, maka bila
dengan DBMS akan dapat mencari dan mengkonversikan NIM 005 tersebut, dengan
beberapa file yang berbeda tersebut.
-
Multiple
user
Salah satu alasan mengapa
databse dibangun, karena nantinya data tersebut digunakan oleh banyak orang
dalam waktu yang berbeda, diakses oleh program yang sama tapi berbeda orang dan
waktu.
-
Masalah
keamanan
Tidak semua user sistem
database diperbolehkan untuk mengakses semua data, maka keamanan ini dapat
diatur lewat program yang dibuat programmer.
-
Masalah
integritas (kesatuan)
Databse berisi file-file yang
saling berkaitan, masalah utama adalah bagaimana kaitan antara file tersebut terjadi, secara teknis ada
field kunci yang mengaitkan kedua file tersebut.
-
Masalah
data independence (kebebasan data)
Bila ada perubahan struktur
file pelanggan maka program diubah. Hal ini disebut bahwa program yang telah
dibuat tidak bebas terhadap database
yang ada. Berlainan dengan paket bahasa DBMS, apapun yang terjadi pada struktur
file, setiap kali kita hendak menambah data cukup dengan perintah APPEND. Ini
berarti perintah-perintah dalam database, semua perintah akan mengalami
kestabilan tanpa perlu ada yang diubah.
Pemakai/user dapat dikelompokkan menjadi 3
tingkatan abstraksi saat memandang suatu database yaitu :
- Level phisik
Level astraksi paling rendah,
menggambarkan bagaimana data disimpan dalam kondisi sebenarnya. Level ini tentu
paling kompleks.
- Level konseptual
Menggambarkan data apa yang
disimpan dalam database dan hubungan relasi yang terjadi antara data. Level ini
menggambarkan keseluruhan database. Penggambaran cukup dengan memakai kotak,
garis dan keterangan secukupnya.
- Level pandangan pemakai
Hal ini disebabkan pemakai
database tidak membutuhkan semua isi database.
DBMS : suatu cara dalam bentuk sistem yang berguna
dalam menyimpan data. Keunggulan DBMS yaitu :
-
Meningkatkan
presentase kesiapan data (data availability) yang berarti tersedia sewaktu
dibutuhkan.
-
Mempercepat
penyimpanan dan pengambilan data, karena data disimpan dengan lebih teratur
-
Mempercepat
dan mempermudah pemrosesan data, karena yang diproses adalah data yang perlu
saja
-
Mengurangi
penyimpanan data yang rangkap, sehingga lebih menghemat
-
Data
dapat dipakai oleh banyak orang
-
Mengatur
integrasi, sehingga data dapat diambil dengan benar
-
Mempermudah
pemrograman, karena DBMS menjadi lebig fleksibel dimana perubahan program tidak
memerlukan perubahan struktur data
-
Keteraturan
data membuat bank data lebih aman.
Elemen database
Ada 3 elemen dasar dari sebuah databse
yaitu : pemakai, isi data dan tempat penyimpanan. Dalam elemen pemakai terdapat
3 golongan :
1. Operator, memerlukan
fasilitas/query/menggunakan paket aplikasi yang sudah jadi
2. programmer, memerlukan bahasa pemrograman
DBMS
3. databse Administrator (DBA), memerlukan
Data Dictionary System (DDS)
Pada elemen isi data, kita perlu meninjau
cara kerja komputer secara fisik. Komputer bekerja secara untai digital. Jadi,
pada dasarnya komputer hanya membedakan
angka (1 dan 0).
Elemen penyimpanan membutuhkan tempat yang
disebut sebagai memori. Memori yang dapat digunakan untuk simpan menyimpan data
dibagi 2 fungsi yaitu Primary Storage dan Secondary Storage. Primary Storage
bukan menjadi bahan bagi DBMS, tetapi secondary storage yang dapat digunakan
pada DBMS : H/D, floppy disk, optical disk.
Bentuk database
Ada 4 proses dasar :
1. Membangun file data baru : create
2. Menambah
data : append/add
3. Mengubah data : edit/change/modify
4. Menghapus data : delete/erase
Ke 4 proses dasar ini berlaku pada file, tabel,
field dan record
dalam satu taebl setiap record memiliki perintah
yang dapat menjalankan proses=proses tambahan sebagai berikut:
-
Sort
/index : mengatur database sesuai dengan urutan tertentu
-
Find
: meilih dan meyiapkan record yang memiliki data yang sama dengan kriteria yang
dicari
-
Filter
:memilih/mengelompokkan dan menyiapkan sebuah tabel dari sebuah file
-
Select
: memilih dan meyiapkan sebuah tabel dari sebuah file
-
Copy
: memindahkan data yang sama tanpa menghapus yang lama
-
Alter
: memindahkan letak data tanpa menghapus keduanya, menambahkan kolom
-
Transfer
: memindahkan letak data dengan
menghapus yang lama
-
Input
: memindahkan data dari luar masuk kedalam
-
Output
: memindahkan data dari dalam ke luar tanpa menghapus yang lama
-
Query
: membuat sebuah tabel baru yang berisi data yang sesuai dengan kriteria yang
dipilihnya.
Selain data secara keseluruhan DBMS juga
mengenal “relasi”. 3 bentuk relasi dasar pada DBMS dapat diartikan sebagai
berikut :
-
one
to one
-
one
to many
-
many
to many
Struktur database
Ada 3 bentuk databse yaitu : hierarchical,
network, relational
Hierarchical databse
Biasa digunakan untuk jaringan komunikasi
data yang berupa hierarchi/tree. Dasar dari hierarchical databse ini berusaha
untuk menggambarkan realita dalam sebuah organisasi ke bentuk-bentuk komputer
Database bentuk hierarchical diusahakan
sedekat mungkin dengan realita struktur organisasi, sehingga sangat cocok
dengan kondisi perusahaan, tetapi ini juga berarti kerugian dalam arti bila
struktur organisasi itu tidak efisien dan tidak fleksibel.
Network database
Network database dibuat karena jaringan
komunikasi memiliki topologi MESH, sehingga membutuhkan bentuk Network database
(374,MSI)
Relational database
Adalah bentuk databse yang paling
fleksibel dan paling terbuka. Relational database dibuat dari sebuah flat file
(seakan-akan sebuah spradsheet besar yang mencakup semua data) yang kemudian
dipecah-pecah sesuai dengan hubungan pada masing-masing. Cara pemecahan
tersebut harus menuruti teknik normalisasi, yang akan dibahas lebih lanjut.
Pemecahan hubungan tersebut memiliki sebuah kunci yang mana dapat menghubungkan
relational – data dengan master – data, sehingga kita dapat membuat data-data
yang baru sesuai dengan permintaan.
Database administrator
Dengan masuknya era informasi dimana data
menajdi “aset” yang sangat berharga. DBMS diharuskan untuk menangani data yang
makin banyak dan makin penting. Agar DBMS dapat bekerja secara optimal
dibutuhkan seseorang / bahkan beberapa orang yang khusus bekerja sebagai DBA.
Pekerjaan DBA adalah sebagai berikut :
-
Mendefinisikan
dan merawat isi data. Memberitahu kepada pemakai tentang arti dari sebuah data
-
Mencari
keselarasan bila terjadi konflik
-
Mendefinisikan
dan merawat fungsi, prosedur dan standar database. Standar untuk desain dan
pemakaian harus didefinisikan, diberitahukan, dimonitor maupun direvisi.
-
Membuat
databse tersedia dan siap pakai. Aplikasi dan peralatan untuk memakai bagi
pemakai maupun programmer harus disediakan pula
-
Membantu
pemakai dalam pemakaian database. Memberitahu, mendidik, melatih, menganjurkan
dan fungsi konsultasi lain
-
Merawat
integritas data. Integritas data dapat dirawat secara pencegahan (preventive)
maupun secara penyembuhan (curative)
atas kejadian yang tidak diinginkan. Pencegahan yang perlu dilakukan antara
lain : keberadaan (misal dengan back up), mencegah melanggar data (access
control), mengupdate data, menjaga kualitas data (quality control), menjaga
keselarasan data.
-
Mengawasi
operasi dan menganalisa hasil kerja
-
Mencatat
dan menyimpan peristiwa yang berhubungan dengan database, sehingga dapat
diketahui asal uasal sebuah bencana
-
Meningkatkan
efisiensi kerja operasional baik dari segi pemakai maupun dari segi database
itu sendiri..
Untuk melaksanakan tugas tersebut, seorang
DBA akan membuthkan peralatan yang sering disebut sebagai Data Dictionary
System (DDS). DDS dapat berupa perangkat lunak yang lepas atau sebuah modul
dari paket DBMS yang ada. DDS harus memiliki kemampuan untuk :
-
Mendesain
dan merevisi database
-
Memeriksa
konsistensi desain yang baru
-
Membuat
diagram terstruktur
-
Memberi
estimasi besar data
-
Mendefinisikan
kembali data tersimpan
-
Membuat
struktur data yang baru
-
Merawat
integritas data
-
Back
up dan recovery data
-
Memvalidasi
data
-
Memonitor
dan menganalisa kejadian
-
Melacak
seluruh rangkai dtabase yang ada
-
Memonitor
efisiensi kerja guna peningkatan lebih lanjut
-
Menganalisa
perubahan kecenderungan (trend) pemakaian data
-
Menganalisa
pemakian tempat penyimpanan (storage utilization)
-
Mengatur
kembali organisasi data (restrukrisasi data)
Perangkat lunak database
Tiap sistem manajemen database tergantung pad 4
modul perangkat lunak utama yang bertindak sebagai penghubung antara pemakai
dan komputer. Modul-modul ini adalah modul definisi data, manipulasi data,
laporan/pertanyaan dan kamus data (378, MSI)
- Modul definisi data
Adalah modul melalui mana
struktur data/format data didefinisikan. Kolom/field nama, panjang kolom dan
jenis data, diantara lain-lain informasi, semuanya dimasukkan melalui suatu
bahasa definisi data (Data Definition Language/DDL) ketika database mulai dibuat
Pada sistem databse herarki dan jaringan, corak hubungan
diantara beberapa file logis harus juga dimasukkan pada tahap ini. Bila
database relasional yang digunakan, hubungan tidak dispesifikasikan sampai data
digunakan
Sekali karakteristik struktural databse sudah dimasukkan,
DBMS membuat file definisi data dimana semua informasi disimpan. File ini
kemudian digunakan bilamana data harus dimasukkan/dicari kembali. Sebaliknya
sistem tidak mempunyai cara menghubungkan kolom-kolom (field) dengan file, sebagaimana
sistem menyimpan secara sederhana kumpulan item data yang terpisah. Dengan
demikian file definisi data menghubungkan pandangan fisik data dengan pandangan
logis data.
- Modul manipulasi data
Menempatkan struktur pada data
yang disimpan dalam database, dimana modul manipulasi data membuatnya dapat
menggunakan database melalui suatu bahasa manipulasi data (Data Manipulation
Language/DML). Ini adalah bahasa perintah melalui mana pendesain/pemakai dapat
mengakses, memproses dan memanipulasi database.
Bahasa manipulasi data mempunyai kamus perintah
berpengertian logis yang menyediakan mekanisme untuk menghsilkan prosdur yang
perlu dalam menggunakan sistem. Prosedur tersebut adalah pembuatan, akses,
peremajaan dan pemeliharaan file.
- Modul laporan/pertanyaan
Modul ini dalam DBMS
menyediakan kerangka kerja dan bimbingan dalam mendesain laporan. Pada satu
modul laporan komersial, laporan desain dimulai dengan bentuk laporan. Pada
langkah ini pendesain memasukkan atau “paints” judul, kolom kepala dan lain-lain
materi uraian yang akan dimasukkan dalam laporan pada layar komputer. Kemudian
nama-nama kolom (fields) yang akan mengidentifikasikan kebutuhan data
dimasukkan ke komputer. Berikutnya, ditentukan pada layar tempat beberapa item
data akan diletakkan pada laporan. Akhirnya, struktur laporan tersebut disimpan
sebagai file terpisah. Bilamana laporan diperlukan, file laporan akan secara
otomatis mengakses data paling baru dari databse dan menampilkannya dalam
bentuk spesifik pada file laporan. Modul pertanyaan biasanya didesain agar
berguna bagi pemakai yang hanya sediktit terlatih.
- Kamus data
Karena DBMS menyimpan kumpulan
beberapa item data yang terpisah yang dapat digunakan pemakai pada bebeapa
aplikasi secara bersama-sama adalah penting bahwa beberapa mekanisme digunakan
untuk menyediakan informasi mengenai beberapa item data bersangkutan. Itu
adalah fungsi dari kamus data. Kamus data adalah suatu file yang terpisah yang menyimpan informasi seperti :
-
Nama
setiap item/jenis/kolom data
-
Struktur
data untuk tiap item
-
Program
yang menggunakan tiap item
-
Tingkat
keamanan untuk setiap item
Pemakai yang perlu memperoleh
informasi dari database dapat menuju ke kamus data untuk mendapatkan nama dari
item data yang digunakan pada penelusuran (search). Dan yang mendesain aplikasi
dapat menggunakan kamus untuk menentukan apakah item data sudah tersimpan di komputer dan kalau sudah
dengan nama apa item data tersebut dapat dipanggil dan aplikasi apa yang
digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar